Enumolas.com – Torong Padang dibilang surga tersembunyi di Flores Utara. Wisatawan yang berkunjung bisa memperoleh pengalaman yang menarik dan imajinatif
Dalam bahasa setempat, Torong artinya tanjung. Torong Padang bisa diartikan tanjung berpadang savana, karena sebagian besar kawasan ini terdiri dari hamparan sabana.
Baca:Â Infused Water Solusi Terbaik Buat yang Tidak Suka Air Putih
Torong Padang bukan hanya kaya daya tarik alam tapi juga budaya dan legenda yang selalu membuat siapapun penasaran.
VARANUS TORONG PADANG SAMBINASI
Tempat wisata cantik terletak di Riung, Ngada. Tidak sulit menjangkau destinasi wisata ini. Torong Padang masuk ke wilayah Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada.
Torong Padang; Habitat Komodo Mbou dan Hamparan Sabana
Dari Riung, transportasi utama ke Kampung Damu sebagai akses pintu masuk ekowisata Torong Padang ialah ojek motor atau oto (truk transportasi massal).
Baca: Surga Tersembunyi Flores : Simenanjung Torong Padang
Trekking dan Tradisi Berburu
Rute trekking kira-kira sejauh 4 kilometer dengan waktu tempuh 1,5 jam. Melalui jalur trekking dari Maro Raja hingga Pantai Wae Nepong, wisawatan bisa menapaki jejak nenek moyang warga setempat.
Masyarakat di tempat ini punya kebiasaan secara turun temurun yaitu tradisi berburu di jalur tersebut. Dan sampai saat ini tradisi berburu ini masih dijalankan warga setempat.
Padang sabana ini memiliki luas sekitar 800 hektar dengan garis pantai 13, 53 kilometer, memiliki vegetasi seperti hutan musim, sabana, hutan bakau, dan padang garam.
Titik star trekking mulai dari Moru Raja kemudian menuju Nambe – Titik Pengamatan Satwa – Pantai Wae Nepong – Titik Pengamatan Sabana dan berakhir di Titik Pengamatan Bukit.
Keunikan Destinasi Wisata
Selain bentangan yang memikat, sabana luas ini menjadi habitat hewan liar. Salah satunya, Varanus Komodoensis atau dalam bahasa setempat Mbau atau Mbou.
Baca: Surga Tersembunyi Flores : Simenanjung Torong Padang
Komodo Mbau ini memiliki karakter yang agak berbeda dengan Komodo di Taman Nasional Komodo. Komodo Mbau di Riung ini takut berinteraksi dengan manusia. Komodo Mbou lebih ramping dan terlihat lebih elok dengan perpaduan warna coklat kekuningan.
Tidak hanya Komodo, tempat wisata ini juga menjadi habitat rusa timor (Rusa timorensis), babi hutan (Sus ferucosus), monyet (Macaca fascicularis), dan beberapa jenis burung termasuk elang.
Selain itu, tak jarang dijumpai sekelompok kuda dan sapi milik warga yang merumput di sabana ini yang memang menjadi salah satu lokasi untuk masyarakat adat suku Baar melepas ternak.