Ritual Adat Wagal Dalam Pernikahan Warga Manggarai

Ritual Adat Wagal Dalam Pernikahan Warga Manggarai
Foto: Enu Molas - @manggaraibarat

Enumolas.com – Melihat Ritual Adat Wagal dalam Rangkaian Pernikahan Warga Manggarai di Flores, Nusa Tenggara Timur.

Perkawinan suku Manggarai di Flores NTT memiliki tata ritual yang panjang, salah satu ritual yang kini jarang dilakukan adalah Wagal.

Baca: Penyeludupan Puluhan Ekor Sapi dari Manggarai ke NTB

Warga suku Manggarai menggelar ritual Adat Wagal sebagai rangkaian pernikahan warga yaitu Kornelia K. Dujum dan Petrus Kadir di Kampung adat Langggo, Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Ritual Adat Wagal Dalam Pernikahan Warga Manggarai

“Tujuannya adalah untuk memperdayakan kembali kebiasaan-kebiasaan leluhur yang sudah hampir punah di zaman ini,” ujar Ketua Panitia, Agustinus Budiman.

Baca: Prosesi Akbar Maria Assumpta Nusantara di Manggarai

Ritual Adat Wagal Dalam Pernikahan Warga Manggarai

Prosesi Wagal dimulai dengan ritual ‘Hising’. Kedua mempelai didampingi keluarganya dan para tokoh adat menuju perkuburan leluhur mempelai wanita. Mereka menyalakan lilin seraya memanjatkan doa bersama memohon restu para leluhur dari penguburan.

Ritual Adat Wagal Dalam Pernikahan Warga Manggarai
Foto: Enu Molas – @manggaraibarat

Proses berikutnya adalah ‘Compang’ yaitu Mesbah yang terbuat dari susunan batu dan terletak di tengah kampung. Compang digunakan sebagai pusat penyajian sesajen sebagai penghormatan kepada leluhur. Sesajen yang dipersembahkan seperti ayam putih dan telur ayam kampung.

Baca: Lidah Buaya Pengusir Jerawat Yang Menghiasi Rumah

Kemudian dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan inti dari prosesi Wagal yang berpusat di rumah adat. Di prosesi ini, tokoh adat mengucapkan wada atau doa-doa untuk kedua mempelai dan menyembelih seekor ayam jantan berbulu putih sebagai hewan kurban.

Puncak dari acara Wagal adalah pementasan Tarian Caci di tengah kampung. Para penari Caci datang dari kedua rumpun keluarga mempelai wanita dan mempelai laki-laki serta dihadiri para penari dari kampung-kampung sekitarnya.

Ritual Adat Wagal Dalam Pernikahan Warga Manggarai
Foto: Enu Molas – @manggaraibarat

“Desa Wae Lolos merupakan salah satu desa penyangga daerah super premium, sehingga dalam rangka menangkap ulang wisatawan yang di Labuan Bajo kita persiapkan atraksi budaya,” ujar Kepala Desa Wae Lolos, Gurvinus Toni.

Pada umumnya Wagal merupakan puncak legitimasi secara adat bagi orang Manggarai. Pelaksanaannya dilakukan setelah kedua mempelai dikukuhkan secara gerejawi melalui sakramen perkawinan.

Artikel SebelumnyaPenyeludupan Puluhan Ekor Sapi dari Manggarai ke NTB
Artikel BerikutnyaBelajar Menenun di Kampung Ngegedhawe, Nagekeo