Penyeludupan Puluhan Ekor Sapi dari Manggarai ke NTB

Penyeludupan Puluhan Ekor Sapi dari Manggarai ke NTB
Foto: Enu Molas -

Enumolas.com – Penyeludupan puluhan ekor sapi dari Manggarai Ke NTB ini dilakukan melalui jalur tikus pantai utara Manggarai.

Tak kurang dari 50 ekor sapi jantan dan betina yang diseludupkan hampir setiap pekan, dari Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT dengan tujuan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca: Prosesi Akbar Maria Assumpta Nusantara di Manggarai

Aktifitas ini dapat mempengaruhi produktifitas sapi di Manggarai secara keseluruhan. Pasalnya, sapi betina produktif yang dilarang untuk dikeluarkan dari Manggarai pun diselundupkan.

Jalur Tikus Pantura Manggarai Menjadi Lantas Penyeludupan Sapi

Dilansir wartasasando.com dari NTTHITS.com, LK seorang narasumber yang meminta namanya disamarkan, mengatakan bahwa penyelundupan sapi ilegal telah berlangsung lama dan sudah menjadi rahasia umum.

Baca: Lidah Buaya Pengusir Jerawat Yang Menghiasi Rumah

Penyeludupan Puluhan Ekor Sapi dari Manggarai ke NTB

Ia menjelaskan bahwa, sapi tersebut biasanya berasal dari wilayah seperti di Nanga Nae, Langkas, Desa Paralando, Gincu, Desa Robek, serta Lemarang, Kecamatan Reok Barat.

Daerah pinggir pantai di wilayah Reok Barat yakni pantai utara manggarai merupakan jalur tikus yang kerap digunakan untuk penyeludupan sapi ke Bima, Nusa Tenggara Barat.

Pemerintah Desa Robek, kini sudah mencium indikasi penyelundupan sapi jantan maupun betina ke Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Penyeludupan Puluhan Ekor Sapi dari Manggarai ke NTB
Foto: Enu Molas –

Tak tanggung-tanggung, sekali dalam satu minggu, aksi penyelundupan sapi dari Reok Barat ke Bima, NTB bisa mencapai puluhan ekor sapi.

“Mereka muat sekali dalam seminggu ke Bima, NTB itu dalam skala besar. Sekitar 50 ekor. Setahu saya, namanya Jamal, yang sering muat sapi di Langkas,” ujar LK, Kamis 11 Agustus 2022.

Menurutnya, aktivitas penyelundupan ini telah meresahkan. Ia meminta Pemda Manggarai dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera menghentikan praktek penyelundupan sapi di wilayah Kecamatan Reok Barat.

Baca: Tips Untuk Solo Traveler Jika Wisata ke Tempat Baru

“Bila tidak dihentikan, populasi sapi di wilayah Reok Barat akan semakin berkurang, karena sapi betina juga turut di selundupkan,” tegasnya.

“Kami minta Pemda Manggarai dan Aparat Penegak Hukum untuk menindak tegas pelaku penyelundupan sapi di Reok Barat ini,” tambahnya.

Kepala Desa Robek, Hilarius Hanso, ketika dikonfirmasi, ia membenarkan bahwa adanya praktek penyelundupan sapi secara ilegal ke Bima, NTB.

Penyeludupan Puluhan Ekor Sapi dari Manggarai ke NTB
Foto: Enu Molas –

Meski demikain, Hikarius pertanyakan asal usul sapi penyeludupan ke NTB. Menurtnya, sapi itu diambil dari sejumlah wilayah di Manggarai dan Manggarai Timur.

“Bahkan mereka melintasi Kota Reo, lalu kenapa bisa lolos sampai ke Robek dan Paralando. Menurut saya, ini kejadian yang sangat aneh,” ujarnya.

Hilarius mengakui, hingga saat ini ia belum mengetahui atau mengantongi identitas dari para pelaku yang sering melakukan aksi penyelundupan sapi ke NTB.

Baca: Tradisi Toto Kopi Adat Istiadat Orang Manggarai

“Kegiatan mereka sangat terbuka, seolah-olah tidak ada yang bisa menghentikan mereka. Tapi saya pernah menegur mereka agar mengikuti prosedur,” ungkapnya.

Ia menambahkan, para pelaku juga tidak pernah berkordinasi dengan Pemdes Robek, sehingga pihaknya tidak pernah terlibat dalam aksi pengiriman sapi ilegal ke Bima.

Sebagi kepala desa, Hilarius pernah diundang oleh Wakil Bupati Manggarai, terkait maraknya penyeludupan pengiriman sapi ilegal di wilayah Pantai Utara (Pantura).

Penyeludupan Puluhan Ekor Sapi dari Manggarai ke NTB
Foto: Enu Molas –

“Tetapi saya jawab tidak mengetahui terkait maraknya pengiriman sapi ilegal antara pulau. Karena sapi sapi dibawa melalui kota Reok,” tandasnya.

Pantauan media, tampak ratusan ekor di sekitar wilayah pantai di Kecamatan Reok Barat. Beberapa lokasi juga telah dibangun dermaga mini tempat kapal motor bersandar.

Sebagai informasi, dua kapal motor pengangkut 92 ekor sapi dari Pelabuhan Nanga Nae, Desa Paralando, Kecamatan Reok Barat, Manggarai, NTT tujuan Bima, NTB, berhasil diamankan oleh anggota TNI Angkatan Laut (AL) dan Badan Intelejen Negara (BIN) pada Februari 2021 lalu.

Artikel SebelumnyaProsesi Akbar Maria Assumpta Nusantara di Manggarai
Artikel BerikutnyaRitual Adat Wagal Dalam Pernikahan Warga Manggarai