Kuliner Sate Cumi Bakar Khas Flores

Kuliner Sate Cumi Bakar Khas Flores
Foto: Enu Molas - @maumere

Enumolas.com – Kuliner Sate Cumi Bakar Khas Flores yang menggugah selera.

Pasar Akhir Pekan (PAP), Monumen Tsunami, Kota Maumere, Ibu Kota Kabupaten Sikka. Telah membuka peluang usaha bagi Jovan seorang pelaku usaha kuliner sate cumi bakar khas Flores.

Baca: Pesona Gunung Inerie Yang Penuh Tantangan

Pasar Akhir Pekan ini diprakarsai Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Sikka untuk menghidupkan kembali gairah ekonomi masyarakat pasca diterpa pandemi Covid-19.

Pasar Akhir Pekan di Monumen Tsunami Maumere

 

Di pasar ini, telah hadir pelbagai macam produk yang ditawarkan pelaku usaha, mulai dari kuliner ikan bakar, nasi kuning, sate ayam, dan lainnya.

Baca: Destinasi Wisata Unik dan Masih Asri di Flores

Kuliner Sate Cumi Bakar Khas Flores

Dilansir dari TRIBUNFLORES.COM salah satu pelaku usaha yang sukses menyita perhatian adalah kuliner sate cumi bakar milik Jovan Claudius (27). Jovan kini menjual kuliner khas Flores.

Pria murah senyum itu menawarkan sate cumi bakar miliknya di atas booth container warna biru berukuran 2 x 1 meter. Ia menjadi satu-satunya penjual sate cumi bakar di Pasar Akhir Pekan.

Jovan mengatakan, motivasinya membuka usaha di Pasar Akhir Pekan Monumen Tsunami karena banyak orang belum melirik kuliner sate cumi bakar.

Ia menuturkan, memasak memang hobinya sejak kecil hingga menginjak usia dewasa.

Pemuda berdarah Adonara-Jawa ini alumnus salah satu universitas swasta di Surabaya. Saat masih menjadi mahasiswa, ia sering menjajal kuliner jalanan atau street food di Surabaya.

Kuliner Sate Cumi Bakar Khas Flores
Foto: Enu Molas – @monumentsunamimaumere

Pengalamannya di Surabaya ini coba ia terapkan di Pasar Akhir Pekan Monumen Tsunami Maumere. “Saya coba jalan-jalan sekitar sini, dan memang banyak orang belum buka usaha seperti yang saya lakukan. Akhirnya saya berinisiatif buka duluan,” ujarnya sambil tersenyum.

Baca: Ikan Asin Enak Rasanya ala Warga Kampung Buton Maumere

Jovan sendiri masih bekerja pada salah satu cafe di Kota Maumere. Ia memanfaatkan waktu sore hari untuk menjajakan sate cumi bakar di Pasar Akhir Pekan Monumen Tsunami. Di tempat jualan, Jovan dibantu adiknya yang ikut melayani pelanggan dengan ramah.

Tak sungkan ia menawarkan sate cumi bakar kepada pengunjung untuk mampir di booth container miliknya. Tangannya telaten membaluri cumi dengan bumbu khasnya.
” Saya memanfaatkan waktu akhir pekan seperti ini. Pagi tadi kerja di cafe dan sore saya jualan sate cumi bakar di sini,” ujar Jovan.

Jovan menjual sate cumi bakar dalam minggu yang ketiga semenjak pasar ini dibuka pada 2 Juli 2022 lalu. Saat minggu pertama ia mencoba membawa 78 tusuk sate cumi dan ludes terjual.

” Hari pertama saya jual sate cumi, saya coba jual 78 tusuk dan saya tidak menyangka hanya dalam 1 jam langsung habis. Hari kedua saya bawa lagi 200 tusuk habisnya cepat,” ujar Jovan.

Kuliner Sate Cumi Bakar Khas Flores
Foto: Enu Molas – @maumere

Sate cumi yang dijualnya ada berbagai macam toping. Ada sate kepala cumi, sate cumi sosis, sate cumi udang dan sate cumi pentolan. Harganya pun mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu.

Tekstur cuminya lembut dan kenyal. Setiap toping diselimuti daging cumi. Satu tusuknya diisi 4 buah cumi. Potongan cumi maupun topingnya tidak pelit.

Sate cumi ini dibakar langsung di tempat. Pembeli bisa memilih toping dan rasa. Ada rasa asam manis dan manis pedas. Untuk sausnya bisa ditambahkan kecap, mayonaes dan saus tomat sesuai selera.

Jovan menyediakan kursi untuk pembeli. Karena harus menunggu 5 menit membakar sate cumi sampai matang. Jovan membakar tidak menggunakan bara api tetapi ia menggunakan portable gas torch.

Baca: Wae Rebo, Desa Adat di Flores

Cumi yang dijualnya pun masih segar. Karena ia membeli langsung dari nelayan di PPI Alok. Ia menjamin kualitas dan kebersihan sate cumi olahannya. Tidak ada aroma amis.

Dari hasil menjual sate cumi bakar, dalam satu hari ia memperoleh keuntungan satu hingga dua juta rupiah. Jovan memiliki mimpi untuk mengembangkan usahanya dengan membuka gerai baru di Maumere

Artikel SebelumnyaPesona Gunung Inerie Yang Penuh Tantangan
Artikel BerikutnyaWae Rebo, Desa Adat di Flores