Enumolas.com – Kelabba Madja adalah perbukitan karst yang tersusun dari tebing berbatu berderet-deret yang memiliki beragam gradasi warna yang elok dan menyuguhkan daya tarik yang unik.
Gradasi warna tebing berbatuan di Kelabba Madja memuat mata takjub dan terkesima karena sungguh tertata rapi dan indah seolah disapu dengan kuas raksasa.
Baca: Sophia Latjuba: “Jangan2 Vampir, Kok Bisa Abadi Cantiknya”
Jika orang yang belum pernah ke provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya ke lokasi Kelabba Madja ini, pasti menyebut objek wisata alam satu adalah Zhangye Danxia Landform yang berada di Cina.
Tak perlu jauh-jauh ke Cina karena keindahan tebing dengan berbagai warna yang terjadi secara alami ini ada di salah satu bukit di Nusa Tenggara Timur.
Kelabba Madja: Lukisan Alam nan Indah Tempat Tahta Para Dewa
Baca: Bryan Domani Terekam sedang Nikmatin Makanan di Warteg; Netter: Humble Banget
Gradasi Warna bak Lukisan Alam yang Indah
Barisan tebing Kelabba Madja tersusun rapi dengan gradasi warna seperti merah, cokelat, biru, dan putih terlukis indah dan menakjubkan. Keelokannya akan terlihat semakin memanjakan mata saat cuaca sedang cerah.
Selain dikenal dengan tebing berbukit, Kelabba Madja juga memiliki tiga batu yang dianggap oleh penduduk lokal sebagai batu keseimbangan. Ketiga batu berbentuk runcing yang berdiri kokoh ini melambangkan sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Keindahan Kelabba Madja menjadikan objek wisata alam ini sebagai salah satu nominasi dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) yang diselenggarakan pada 2018 silam. Objek wisata ini masuk dalam kategori ‘Destinasi Surga Tersembunyi’ paling populer sehingga membuat perbukitan di Nusa Tenggara Timur ini kian terkenal.
Wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari mancanegara pun berbondong-bondong datang untuk menyaksikan secara langsung keindahannya. Meningkatnya jumlah pengunjung membuat pengelola objek wisata memberikan sejumlah fasilitas umum.
Objek Wisata Sakral
Kelabba Madja tergolong objek wisata sakral. Penduduk setempat, terutama warga Desa Gelanalalu, menganggapnya sebagai tanah dewa. Bukit-bukit ini dipercaya sebagai tempat suci berdiamnya Dewa Maja. Di bagian bukit tertentu juga terdapat sebuah batu yang pada umumnya digunakan oleh masyarakat sebagai altar pemujaan dewa.
Baca: Ferdinan Sule Sudah Nikah lagi; Netter: Move on-nya Cepat Banget
Setiap tahun penduduk lokal mengadakan upacara penyembelihan hewan yang disimbolkan sebagai permohonan perlindungan dan kesuburan dari sang dewa. Mengingat sakralnya tempat ini, wisatawan yang berkunjung diharap untuk tetap menjaga sikap.
Pengunjung sangat disarankan untuk tidak berkata kotor saat berada di area lokasi tersebut. Bukan hanya itu saja, para wisatawan juga dilarang untuk menaiki puncak batu yang disakralkan oleh penduduk setempat karena memiliki pantangannya sendiri.
Akses menuju Lokasi
Kelabba Madja terletak di Pulau Sabu, tepatnya di Wadumaddi, Hawu Mehara, Sabu Raijua. Jika ingin mengunjungi objek wisata ini, kamu harus menyiapkan fisik yang fit sebab perjalanan menuju ke tempat ini terbilang cukup sulit.
Perjalanan bisa dimulai dengan menggunakan pesawat dari Bandar Udara El Tari di Kupang. Alternatif lain, kamu bisa menggunakan jalur laut dengan menaiki kapal ferry dari Dermaga Bolok Kupang. Perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 13 jam. Setibanya di Pulau Sabu, perjalanan bisa dilanjutkan menggunakan kendaraan roda dua atau empat menuju ke Desa Gelanalalu.
Kendaraan belum bisa sampai tepat di lokasi wisata sehingga pengunjung harus berjalan kaki dari Desa Gelanalalu selama kurang lebih dua jam. Saat berkunjung ke sini, pastikan untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan bisa melindungimu dari teriknya matahari.
Baca: Bryan Domani Terekam sedang Nikmatin Makanan di Warteg; Netter: Humble Banget
Tiket Masuk Objek Wisata
Kelabba Madja dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 WITA hingga 17.00 WITA. Tarif masuk yang dikenakan sangat terjangkau, yakni Rp10.000 per orang.
Namun untuk bisa menjelajahi bukit dan tebingnya, kamu harus ditemani oleh pemandu wisata lokal atau penduduk lokal. Rasa lelah dan letih selama perjalanan akan langsung terbayarkan dengan eloknya pesona perbukitan karst.
Jika datang pada musim kemarau dan matahari sedang bersinar terang, maka warna-warni alami perbukitan ini akan terlihat semakin mencolok.