Enumolas.com – Gunung Bromo, objek wisata yang menawarkan pesona keindahan alam yang sangat memukau. Tidaklah heran jika setiap tahun jumlah wisatawan yang berkunjung terus bertambah.
Gunung setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terletak di perbatasan empat wilayah kabupaten yakni Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang.
Baca:Â Denise Chariesta: 4 Tahun Hubungan Tidak Hamil; Kalau Jujur Takut Merusak
Akses menuju Gunung Bromo bisa berangkat dari Malang via jalur Tumpang–Ngadas. Jarak tempuhnya sekitar 53 kilometer atau membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan.
Sebelum memulai pendakian, kamu bisa mengisi tenaga terlebih dahulu dengan menginap di hotel terdekat dari Gunung Bromo.
Intip View Terbaik Gunung Bromo yang Bikin Kangen
Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi hiking terfavorit di Indonesia karena menyuguhkan keseruan lain yang dapat dirasakan selama perjalanan menuju ke puncak.
Baca Juga:Â Benteng Belgica: Benteng Penuh Kisah Sejarah di Bandar Neira
Bercengkrama di Lautan Pasir Berbisik Bromo
Keindahan gunung yang memiliki bentuk saling bertautan di antara lembah dan ngarai ini mampu menarik perhatian para wisatawan dari berbagai daerah maupun negara. Berbagai keindahan dan keistimewaan Gunung Bromo bisa ditemukan sebelum tiba ke puncak, salah satunya bermain di Lautan Pasir Berbisik Bromo.
Lautan Pasir Berbisik merupakan hamparan gurun pasir yang dikelilingi oleh pegunungan. Diberi nama Lautan Pasir Berbisik Bromo karena saat angin bertiup, butiran-butiran pasir yang menggunung itu beterbangan dan menghasilkan suara seperti bisikan yang dapat terdengar jelas di telinga setiap orang saat melewatinya.
Banyak pelancong yang menyambangi Lautan Pasir Berbisik karena ingin melihat langsung fenomena unik tersebut selain hunting foto tentunya. Di sini terdapat penyewaan mobil Jeep bagi yang ingin berkunjung bersama rombongan. Jika ingin merasakan sensasi yang berbeda, maka pengunjung bisa mengelilingi Lautan Pasir Berbisik dengan naik kuda.
Nikmati Bentangan Alam Hijau di Lembah Jemplang
Bagi wisatawan yang masuk kawasan Gunung Bromo dari Malang maka akan disuguhkan dengan panorama padang savana hijau yang begitu indah, yaitu Lembah Jemplang. Untuk mendapatkan view terbaik di padang rumput tersebut, sebaiknya datang pada bulan Januari sampai April karena saat itu merupakan musim penghujan di Jawa Timur.
Dibalik keindahannya, Lembah Jemplang sering dikaitkan dengan legenda Roro Anteng dan Joko Seger, yang kemudian singkatan nama keduanya menjadi awal mula penamaan suku Tengger.
Setiap tahun, masyarakat setempat rutin menyelenggarakan upacara Yadnya Kasada di Pura Luhur Poten, tempat persembahyangan di lereng kawah Gunung Bromo dan melakukan ritual pengabdian kepada leluhur dengan memberi sesajen.
Baca:Â Embung Kledung: Destinasi Wisata Indah di Lereng Sindoro dan Sumbing
View Panorama di Desa Cemoro Lawang
Dijuluki ‘Negeri di Atas Awan’, Desa Cemoro Lawang punya daya tarik tersendiri. Desa yang berada pada ketinggian 2.220 mdpl ini menyuguhkan panorama alam yang sangat indah bak lukisan. Selain itu, momen yang sayang jika dilewatkan saat berada di sini adalah menikmati view alam diselimuti kabut putih pada pagi hari dan sunrise yang memesona.
Melipir ke ujung Desa Cemoro Lawang, kamu bisa melihat megahnya Gunung Bromo dan Gunung Batok yang terlihat berdampingan, plus pemandangan Lautan Pasir Berbisik yang semakin eksotis dari ketinggian.
Saksikan Sunset di Puncak B29
Ada satu view point terbaik di Gunung Bromo yang menyuguhkan pemandangan sunset paling juara yaitu Bukit 29 atau Puncak B29. Dinamakan demikian karena puncak tersebut berada pada ketinggian 2.900 mdpl dan lokasinya di Desa Argosari.
Selama di Desa Argosari, terlihatlah perkebunan sayur yang luas milik warga dan terasering tanaman yang memanjakan mata. Ditemani udara segar dan hawa dingin, perjalanan akan semakin menantang karena harus menaklukkan jalanan yang berkelok dan berliku. Walau tidak mudah, itu akan memberikan experience yang berkesan.