EnuMolas.com – Tips dan Cara agar Ikan Asin enak rasanya ala Warga Kampung Buton Maumere
Ikan asin merupakan salah satu menu lauk yang sangat digemari oleh masyarakat di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca:Â Penundaan Kenaikan Tarif Baru Taman Nasional Komodo
Di Flores, ikan asin lebih dikenal atau sering disebut ikan kering. Cita rasa ikan asin kering tentu saja berbeda dengan ikan basah.
Cara Buat Ikan Asin di Maumere
Cara mengolah ikan asin kering pun beragam, bisa dibakar menggunakan arang, digoreng dan dicampur tomat atau orang Flores menyebut ‘bale tomat’, dan ada pula dimasak dengan santan kelapa, bergantung pada selera setiap penikmatnya.
Ikan asin kering biasanya dijual di pasar, kios atau di rumah -rumah warga pembuat ikan kering. Lantas bagaimana cara membuat ikan asin kering?
Baca:Â Goa Rangko: Goa Alam Berasa Liburan di Pulau Sendiri
Cara Warga Kampung Buton Maumere Buat Ikan Asin, Tips Agar Rasanya Enak
Kampung Buton, di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, merupakan salah satu kampung penghasil ikan asin kering.
Hampir semua penduduk kampung yang berada di pesisir Pantai Utara Flores ini adalah nelayan.
Biasanya kaum ibulah yang membuat ikan kering. Cara membuat ikan kering diwariskan turun – temurun dari nenek moyang mereka.
Rani (38) seorang ibu rumah tangga, warga Kampung Buton, sudah bertahun – tahun menekuni pekerjaannya membuat ikan kering untuk dijual. Ikan yang Rani olah menjadi ikan kering dari hasil tangkapan suaminya, yang sehari -hari bekerja sebagai nelayan.
Ikan basah yang dipilih untuk dibuat menjadi ikan kering, kata Rani, harus dalam kondisi segar. Ikan disimpan dalam sebuah wadah ember dan dicuci menggunakan air bersih.
Selanjutnya sisik ikan dan perut ikan di keluarkan. Setelah itu ikan kembali dicuci hingga bersih. “Kita harus cuci sampai bersih,” kata Rani kepada TribunFlores, di kediamannya, Minggu (24/8/2022).
Baca:Â Infused Water Solusi Terbaik Buat yang Tidak Suka Air Putih
Langkah berikut, ikan dicampur dengan garam kasar dan dibiarkan selama kurang lebih tiga jam, agar garam meresap ke dalam daging ikan.
Ikan yang sudah digarami itu kemudian dicuci lagi sebelum dijemur. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal ikan dijemur selama dua hingga tiga hari. Jika sudah benar – benar kering, ikan dimasukan ke dalam karung atau wadah lainnya.
Rani memberi catatan,semakin lama ikan digarami maka akan menambah berat dari ikan tersebut, namun cita rasanya akan berkurang sehingga ia hanya memberi garam selama tiga jam.
Dari sisi ekonomis, lanjutnya, ikan yang semakin berat maka akan menguntungkan si penjual ikan kering.
Namun Rani menegaskan, soal kualitas dan cita rasa jauh lebih penting.
“Kenapa jangan terlalu lama, supaya ikan tetap enak dan tetap diminati pelanggan,” pungkas Rani.