Enumolas.com – Hutan Mangrove Tarakan merupakan benteng terakhir bagi habitat Bekantan Kalimantan.
Hutan Mangrove ini terletak di kota Tarakan sebagai salah satu kota yang berada di bagian wilayah Provinsi Kalimantan Utara.
Baca:Â Natasha Wilona Kembali dapat Peran Remaja dalam Skaya and The Big Boss
Tidak terlalu banyak objek wisata yang bisa ditemukan di kota Tarakan, namun ada satu hutan wisata yang wajib didatangi yaitu kawasan Hutan Mangrove Tarakan.
Hutan Mangrove Tarakan: Rumah Terakhir Habitat Bekantan
Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) ini terletak di jantung kota Tarakan tepatnya di Jalan Gajah Mada, persis bersebelahan dengan kompleks Pasar Gusher, sentral bisnis perekonomian Kota Tarakan.
Baca:Â Danau Weekuri: Surga Tersembunyi di Pelosok Negeri
Berfungsi sebagai Paru-paru Kota
Hutan Mangrove ini memiliki luas area sekitar 21 hektar dan mayoritas areanya berupa Rawa dan pesisir laut.
Selain menjadi objek wisata favorit Kota Tarakan, kawasan hutan mangrove ini juga memilik fungsi lainnya yaitu sebagai paru-paru kota Tarakan serta menjadi pelindung kota dari abrasi air laut.
Hutan Mangrove Tarakan yang menjadi habitat alami pohon-pohon bakau dan fauna khas Tarakan ini, juga dijadikan sebagai laboratorium hidup.
Di tempat ini pengunjung bisa melihat hewan-hewan khas yang tinggal di dalam hutan dan salah satunya yang paling menarik adalah keberadaan puluhan Bekantan. Bekantan merupakan salah satu satwa langka endemik khas Kalimantan yang sangat dilindungi.
Baca:Â Reza Arap Hapus Seluruh Postingan IG; Netter: Cieeee Galau
Bekantan: Satwa Unik Dijuluki Monyet Belanda
Yang membuat unik, bekantan dengan jenis monyet-monyet lainnya adalah hidungnya yang panjang sehingga dijuluki sebagai Monyet Belanda.
Bekantan juga merupakan monyet yang cenderung hidup bebas, senang bergelantungan di pohon dan sangat lincah berayunan dari satu pohon ke pohon yang lainnya.
Pohon-pohon yang berada di Hutan Mangrove Tarakan ini konon sangat tua yakni rata-rata sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun.