Enumolas.com – Hubert Leteng baru saja meninggal pada pagi hari tepatnya Selasa, 2 Agustus 2022 pukul 06.00 WIB.
Bapak Mgr Hubert Leteng meninggal dunia di RS Boromeus, Bandung.
Baca:Â Suster Virgula; Sang Misionaris yang Berjasa di Manggarai
Kabar meninggalnya Mgr Hubert Leteng telah menorehkan luka yang sangat mendalam di hati umat Keuskupan Ruteng dan Keuskupan Bandung.
Mantan Uskup Ruteng Mgr Hubert Leteng Meninggal Dunia
Hubert Leteng: Figur Sederhana yang Selalu Membantu
Dalam video yang dikutip dari sebuah akun Facebook yang diunggah @WangPing pada Selasa, 2 Agustus 2022, Uskup Bandung, Mgr Antonius Subianto Bunjamin dalam khotbahnya mengungkapkan bahwa Mgr Hubert mengalami sesak nafas sebelum meninggal dunia.
“Jam 4 pagi dia mengalami sesak nafas dan pada jam 5 kesehatannya semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia pada jam 6 pagi,” ungkapnya.
Baca:Â Rana Tonjong: Danau Lotus terbesar kedua di dunia
Sekilas Tentang Mgr. Huber Leteng
Pada 63 tahun lalu tepatnya 1 Januari 1959, seorang bernama Hubertus Leteng atau sekarang orang menyapanya Mgr Hubert Leteng lahir di Taga, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
Mgr Antonius menilai dia sebagai sosok yang sederhana dan suka minta-minta.
“Dia dikenal sebagai yang orang suka minta-minta. Tapi lihatlah hidupnya, apa yang dia pakai?,” ungkapnya.
Kendati demikian, katanya, dia meminta donasi dari umat bukan untuk kepentingannya.
“Memang sering minta-minta tapi untuk donasi bukan untuk dirinya,” ujar Uskup Bandung tersebut.
Mgr. Antonius menambahkan bahwa dia bahkan menggunakan ponsel dan keyboard komputer yang sudah rusak.
“Ketika keyboard komputernya/laptopnya rusak, ia tidak pernah mengeluh,” kenangnya.
Baca:Â Festival Golo Koe: Bentuk Dukungan BPOLBF untuk UMKM
Bantu Orang yang Kurang Mampu
Dia sudah membiayai pendidikan 4 orang anak yang kurang mampu.
“Setahu saya, sampai akhir hidupnya, ada 4 orang yang dia bantu biaya pendidikannya,” jelasnya.
Dari 4 anak yang ia bantu, ada satu orang yang sudah diwisuda. Namun, menurutnya, ada orang-orang tertentu yang memanfaatkan kebaikannya.
“Saking baiknya ia dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu,” ujar Mgr Antonius.
Selain itu, ia mengatakan bahwa kesehatannya menjadi semakin buruk lantaran harus menulis renungan setiap pagi untuk dibagikan kepada orang-orang.