Enumolas.com – Bahorok atau pukul kaki sebagai satu pertunjukan budaya yang cukup unik dan secara turun temurun dilestarikan oleh masyarakat di pulau Rote.
Selain unik, tradisi ini terkesan cukup memicu adrenalin.
Baca: Maudy Ayunda dan Jesse Nikmati Honeymoon di Bali
Bagaimana tidak, dalam pagelaran budaya pukul kaki, beberapa peserta saling memukul kaki (betis) memakai rotan.
Bahorok atau Pukul Kaki: Tradisi Seni Budaya Memukul sambil Menari
Tradisi “pukul kaki” umumnya diawali tarian. Peserta ‘pukul kaki’, menari sekalian bawa rotan diiringi dentuman musik gong.
Baca: Kain Tenun Sumba: Sarung Khas dengan Motif Cantik dan Memukau
Tarian yang ditampilkan ialah tari perang atau kaka musuh.
Peserta yang ikut menari kaka musuh wajib memakai pakaian adat (selimut dan ti’ilangga).
Memukul sambil Menari
Selesai menari, para peserta akan saling memukul kaki pada bagian betis secara bergantian. Hal tersebut dilakukan sekuat tenaga sampai ada yang terluka dan berlumuran darah.
Tradisi pukul kaki biasanya dilaksanakan pada saat upacara perkawinan, acara kematian dan atau pesta adat lainnya.
Baca: Kain Tenun Sumba: Sarung Khas dengan Motif Cantik dan Memukau
Pukul Kaki merupakan budaya Rote yang memiliki makna filosofis yang tinggi yakni menggambarkan semangat juang masyarakat Rote khususnya kaum pria.
Pesan moral yang ingin disampaikan tentang sikap penuh tanggung jawab yang terkandung di dalam atraksi budaya Bahorok.
Ketika bunyi gong irama kaka musuh terdengar, maka peserta tak sabar untuk masuk arena pukul kaki. Karena jika tidak pukul kaki maka pulang acara pasti menyesal.
Budaya unik ini harus dipertahankan karena merupakan aset daerah khususnya dalam bidang pariwisata sebab memiliki daya tarik yang sangat kuat.
