Ajaran Agama Yang Menyimpang Sedang Mewabah di Flores

Ajaran Agama Yang Menyimpang Sedang Mewabah di Flores
Foto: Enu Molas -

Enumolas.com – Ajaran agama sesat Gereja Tuhan yang Mahakuasa dikabarkan telah memapar sejumlah umat Katolik di Keuskupan Ruteng, Manggarai.

Kesbangpolda NTT, Goldolfus B. Ngarang mengatakan, ajaran yang dinilai menyimpang ini dicurigai muncul di wilayah Flores pada akhir 2021 lalu.

Baca: DKI Jakarta pensiun jadi Ibu Kota Negara

Di Kabupaten Manggarai kata dia, ajaran ini didalangi oleh seorang perempuan beridentitas MFS yang sedang duduk di bangku SMA di Ruteng. Kemudian, adik MFS juga berinisial EJ turut menjadi dalang dari ajaran tersebut.

Bukti Kesesatan Ajaran Gereja Tuhan Yang Mahakuasa

 

Tak tanggung-tanggung, menurut Ngarang, umat Katholik yang telah terpapar aliran ini diperkirakan lebih dari 200 orang. Data ini diketahui dari pengikut aliran tersebut, EJ, saat diwawancarai.

Baca: Wae Rebo, Desa Adat di Flores

Ajaran Agama Yang Menyimpang Sedang Mewabah di Flores

“Dari investigasi kami terhadap EJ kami menduga anggota kelompok ini sudah cukup banyak. Ini kami ketahui melalui grup WA. Grup WA ini anggotanya kurang lebih 700 orang.

Yang terbanyak orang Manggarai,” ujar Gondolfus kepada, Jumat, (12/8/2022) seperti dilansir Viva.
Sementara EJ, kata Gondolfus merupakan siswi salah satu SMK di Ruteng.

Ajaran Agama Yang Menyimpang Sedang Mewabah di Flores
Foto: Enu Molas –

“Dari penelusuran kami anggotanya tersebar di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Langke Rembong, Kecamatan Ruteng dan Kecamatan Wae Rii. Jumlah persisnya masih perlu pendalaman lagi,” ungkap Ngarang.

Dikatakan Gondolfus, Gereja Tuhan yang Maha Kuasa di Manggarai dipimpin MFS yang dalam kelompoknya dijuluki sister. Peran MFS adalah merekrut pengikut melalui media sosial, buku-buku ajaran dan tatap muka.

Menurut Gondolfus, keberadaan sekte ini pertama kali dilaporkan oleh YL, suami MFS.
“Sebelum diketahuinya aliran ini mereka berdua dan anak-anak tinggal bersama di Tenda Kelurahan Tenda Kecamatan Langke Rembong. Namun MFS kini dikabarkan tinggal pisah dengan suami dan anak-anaknya,” sebut Ngarang.

Baca: Gereja Sesat Hadir Menghantui Masyarakat Manggarai

“Menurut YL, istrinya tidak lagi ke Gereja Katolik untuk mengikuti misa dan buku yang sering dia baca kitab bergambar pedang (Kitab Penghakiman).

MFS berupaya membujuk suami dan anak-anaknya untuk mengikuti kelompok mereka karena menurut MFS ajaran yang dia yakini saat itu yang benar. Suaminya dan anak-anak tidak setuju karena ajarannya berbeda dengan keyakinannya sebagai orang Katolik,” sambungnya.

Karena ajarannya ini, YL mengusir MFS dari rumah yang berlokasi di Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong.
“MFS saat ini tinggal dan menetap di Rampas Sasa Desa Wae Mulu,” imbuhnya.

Dari investigasi yang dilakukan Kesbangpolda dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Manggarai, didapatkan penjelasan dari EJ tentang inti ajaran kelompok ini.

Baca: Gereja Sesat Hadir Menghantui Masyarakat Manggarai
Foto: Enu Molas – @Manggarai

“Ajarannya seperti ini, Tuhan Yesus melakukan karya keselamatan untuk umat manusia namun karyaNya belum tuntas atau belum selesai. Karena itu Tuhan datang lagi untuk kedua kalinya dan Tuhan datang melalui seorang perempuan. Perempuan itu berada di China dan merupakan pimpinan tertinggi dari kelompok ini,” bebernya.

“Dapat dikatakan sosok perempuan ini merupakan Tuhan. Dan keselamatan hanya bisa dicapai melalui perempuan di China itu,” tambah dia lagi.

Mantan Camat Lelak ini menambahkan, ajaran tersebut tidak mempunyai rumah untuk melakukan ibadat ataupun untuk pertemuan. Doktrin dan testimoni setiap hari disampaikan melalui grup WA.

Baca: Suster Virgula; Sang Misionaris yang Berjasa di Manggarai

“Komunikasi dengan anggota lebih banyak melalui grup WhatsApp. Menurut pengakuan EJ, tahun 2022 ini baru 2 kali melakukan rapat yang dilaksanakan di tempat terbuka yaitu di Taman Kota dan di Gua Maria Golo Curu,” ungkap Gondolfus.

Gondolfus mengatakan, pihaknya kini berupaya menghentikan pergerakan aliran sesat tersebut melalui pengawasan dan pemantauan terhadap orang orang yang diduga terpapar.

Mengagendakan untuk menggelar pertemuan dengan para kepala sekolah SMP dan SMA/SMK untuk menyampaikan hal ini dan supaya melakukan pemeriksaan rutin HP anak sekolah. Menyampaikan himbaun kepada umat gereja melalui Pastor Paroki atau Pendeta.

“Meminta para camat untuk memantau pergerakan aliran atau kelompok ini. Untuk EJ dan siapa saja yang terpapar kami imbau setop mumpung belum terlambat aliran ini sesat,” tukasnya.

Artikel SebelumnyaJakarta Pensiun Jadi IKN, Dampak Penggunaan Air Tanah
Artikel BerikutnyaTradisi Toto Kopi Adat Istiadat Orang Manggarai